Senin, 23 April 2018

COBIT

COBIT ( Control Objectives for Information and related Technology)

 

Image result for gambar cobit framework

 

Apa itu COBIT?  adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang dimana menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.

 

Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
  • Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
  • Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
  • Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors )?
  • Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
  • Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
  • Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.
The COBIT Framework ada  juga hal-hal berikut ini:
  • Maturity Models – Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 – 5) dibandingkan dengan “the best in the class in the Industry” dan juga International best practices
  • Critical Success Factors (CSFs) – Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI.
  • Key Goal Indicators (KGIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements
  • Key Performance Indicators (KPIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan process goals .

 

 

Minggu, 01 April 2018

Analisis layanan manajemen sistem informasi


KERANGKA ITIL
 
SECTION 1
 
Perusahaan adalah salah satu bentuk dari  organisasi yang besar .Sukses suatu organisasi  sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi itu untuk beradapatasi pada perubahan lingkungan strategik yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Organisasi yang terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akan dapat tumbuh dan berkembang. Sebaliknya organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategik akan mengalamim kemunduran. Oleh sebab itu sangat perlu bagi organisasi untuk memahami perubahan lingkungan strategik tersebut.
 
Kerangka ITIL
·        Standar untuk Manajemen Layanan TI
Alasan Kantor Pemerintahan Inggris membuat standar yang kemudian berkembang dan dikenal dengan istilah ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah untuk memastikan terciptanya layanan publik yang berkualitas di seluruh lini pemerintahan kerajaannya. Dengan adanya sebuah panduan standar atau kriteria minimum ini diharapkan bahwa pemerintah pusat, daerah, distrik, hingga pada satuan terkecilnya dapat memberikan pelayanan kepada publik secara baik, dalam arti kata cepat, tepat, murah, dan terkendali. Mengingat bahwa hampir seluruh proses atau aktivitas pelayanan publik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, maka dirasa perlu adanya rumusan standar yang harus dipatuhi oleh seluruh pelaku pemberi pelayanan (dan pemangku kepentingan terkait lainnya).
Adapun yang dimaksud dengan layanan teknologi informasi dapat dilihat dari berbagai jenis, seperti:
 
·           Layanan dalam memberikan informasi kepada manajemen untuk mengambil keputusan;
·           Layanan dalam memberikan data kepada setiap unit operasional untuk kegiatan transaksi bisnis;
·         Layanan dalam menyalurkan pesan dari satu entitas ke entitas lainnya melalui media komunikasi elektronik;
·         Layanan dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh pelanggan internal maupun ekternal;
·         Layanan dalam menyediakan teknologi untuk kegiatan administratif fungsional maupun strategis.
·         Layanan dalam memastikan terjadinya kendali atau kontrol yang baik terhadap proses bisnis usaha.
 
·        Komponen ITIL
·         Security
·         Availability
·         Capacity
·         Continuity
 
·        Tujuan
Tujuannya untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
 
Model Manaj. Pelayanan ITIL
·        Gambar Kegiatan Utama dari Tahap Siklus Hidup Layanan
 
1.      Service Strategy merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
2.      Service Design agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
3.   Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
4.      Service Operation adalah tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
5.    Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
 
 
SECTION 2
 Service Strategi Layanan Strategi adalah tahap pertama dari ITIL Service Management Lifecycle. Ini adalah poros di mana siklus berputar. Fase ini digunakan untuk menetapkan strategi keseluruhan untuk layanan TI yang direncanakan organisasi dan manajemen layanan (ITSM) praktek. Ini memuncak dalam rencana strategis yang menentukan bagaimana layanan TI yang direncanakan organisasi dan kebijakan dan proses ITSM akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Layanan Strategi fase membantu memastikan bahwa organisasi siap untuk mengelola biaya dan risiko yang terkait dengan memulai layanan-layanan baru. Dalam fase ini, organisasi melakukan hal berikut:. Tentukan ruang pasar untuk layanan TI yang direncanakan. Menetapkan harapan kinerja untuk melayani pelanggan. Mengidentifikasi, memprioritaskan, dan pilih peluang. Mengembangkan kebijakan, pedoman, dan proses yang akan digunakan untuk mengelola layanan TI
Manajemen risiko Teknologi Informasi (TI) adalah kemampuan organisasi dalam mengurangi risiko-risiko TI yang mungkin akan menghambat pencapaian tujuan organisasi terkait dengan pemanfaatan TI itu sendiri. Manajemen risiko merupakan suatu proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya [9]. Salah satu manajemen risiko yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan ISO 31000. Secara umum proses manajemen risiko yang terdapat pada ISO 31000 dapat dijelaskan melalui gambar 1.2.
 
 
Jenis Penyedia Layanan TI
Jenis layanan cloud computing :
 
1.      Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
menggunakan komponen dinamis scaling yang menggunakan koneksi internet
2.      Platform as-a-Service (PaaS)
Layanan ini menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi yang terdapat pada cloud
3.      IT-as-a-Service
menggunakan cloud pada software vendor ataupun software provider
4.      Software-as-a-Service (SaaS)
menggunakan cloud agar bisa mendapatkan pelayanan TI di di organisasi atau perusahaan
 
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
v Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, gesain. fitur, nama merek,  dan kemasan.
v  Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit
v  Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik
v  Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
 
 
4 Strategi P
1.      Perspective. Jika dalam P ke dua dan P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi.
2.     Position. Menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strateg sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
3.     Plan.  Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah organisasi untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi tidak selamanya merupakan perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan dimasa lampau, misalnya pola perilaku bisnis yang telah dilakukan dimasa lampau.
4.    Pattern. Menurut Mintzberg, strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai “ intended strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh organisasi.
 
 
 
SECTION 3
 
 
Design Layanan
·        Mengapa Design Layanan?
Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang, material, orang) untuk mencapai tujuan
 
·        Lima Aspek Utama dari Design Layanan
1.    Elemen 1 : Reliabilitas. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan andal dan tepat serta akurat. Sebagai misal apakah ketika kita berlanggan akses internet cepat Speedy, mereka mampu memberikan layanan sesuai dengan yang diiklankan – yakni cepat, dan koneksi tidak pernah putus. Untuk mampu memberikan reliabilitas maka langkah yang harus dilakukan adalah :
a.     Pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan benar
b.      Janjikan hanya apa yang dapat anda berikan
c.      Tindak lanjuti untuk memastikan bahwa produk dan service telah diberikan sesuai dengan janji.
2.    Elemen 2 : Assurance. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan sesuatu yang dapat dipercaya. Strategi tindakan untuk mengembangkan assurance adalah : berikan layanan yang asertif dengan menggunakan teknik komunikasi yang positif dan menjelaskan produk dan service secara tepat.
3.   Elemen 3 : Tangibel. Aspek ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan serta penampilan personal dari penyedia layanan. Strategi tindakan yang layak dilakukan antara lain adalah menjaga ruang kerja apalagi yang langsung berhadapan dengan pelanggan agar tetap rapi. Lalu susunlah barang-barang dengan teratur serta berperilaku dan berpakaian secara professional
4.  Elemen 4 : Empati. Aspek ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian individu yang diberikan kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah :
a.       Mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan pelanggan
b.      Menempatkan diri anda dalam posisi mereka
c.       Merespon secara tepat guna menjawab keinginan yang menjadi perhatian mereka
5.    Elemen 5 : Responsif. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat/responsif. Agar mampu bersikpa responsif, maka kita perlu menampilkan sikap positif atau “can-do attitude” ; serta mengambil langkah dengan segera untuk membantu pelanggan, dan memenuhi kebutuhan mereka.
 
·        Tujuan Design Layanan
Desain alat bertujuan menghasilkan cetak biru layanan , yang menggambarkan sifat dan karakteristik interaksi dalam pelayanan . Desain alat termasuk skenario layanan ( yang menggambarkan interaksi ) dan kasus penggunaan (yang menggambarkan detail dari urutan waktu dalam pertemuan layanan ) . Kedua teknik yang sudah digunakan dalam perangkat lunak dan sistem rekayasa untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem . Namun, bila digunakan dalam desain layanan, mereka telah cukup disesuaikan , dalam rangka untuk memasukkan informasi lebih lanjut , mengenai material dan immaterial komponen layanan, urutan waktu dan arus fisik ( Morelli 2006 )
 
·        Paket Design Layanan
 
·           Paket jasa desain rumah.
·         Paket jasa desain industri.
·         Paket jasa desain kemasan.
·         Paket jasa desain grafis.
 
 
 
 
 
 
Daftar Pustaka
 
 
http://satryaadipratama.blogspot.co.id/2010/08/technology-infrastructure-library-itil.html
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0gA46tfL3K28GpVORvXlEkwgvg3mEZJhfkjdW33ZsUSonJ4RktCdNRuBmD53b_FrvOHmb41HwX4-ePIjy-E6qlUu-lc05wPZkzJrHpiY-BLSTzZl3m21Emj7xrrofozqC-E_JAFqpW1k/s244/service%2520lifcycle.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
http://hana-cahyani.mhs.narotama.ac.id/122-2/