Kamis, 13 Oktober 2016

KOMPONEN SSD & FITUR DISK DEFRAG

Komponen-Komponen Penyusun SSD - Solid State Drive atau yang lebih sering disebut dengan SSD adalah sebuah komponen atau hardware penyimpanan data terbaru yang nantinya akan menggantikan Hard Disk. Lalu apa sajakah komponen penyusun dari Solid State Drive (SSD)? Berikut akan kami jelaskan secara detail dan lebih lengkap. 

Komponen Solid State Drive (SSD)

 
1. Kontroler 
Kontroler adalah sebuah embedded processor yang menjalankan kode firmware. Kontroler merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi performa dari SSD. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh kontroler diantaranya Error correction (ECC), Wear leveling, Bad block mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and write caching, Garbage collection, Encryption. Kontroler pada SSD berfungsi untuk menjembatani komponen memori NAND pada SSD dengan komputer.

Komponen-Komponen Penyusun SSD

2. Flash memory-based
Banyak pabrik-pabrik besar menggunakan non-volatile NAND flash memory sebagai bahan pembuatan SSD, karena lebih murah dibandingkan DRAM dan tentunya mampu mempertahankan data tanpa adanya suplay daya secara terus menerus dan juga akan menjamin data tetap presisten walaupun daya mendadak mati. Dalam hal kecepatan akses, Flash Memory memang lebih lambat dibandingkan dengan DRAM. MLC dapat menyimpan 4 keadaan atau state atau 2 bit per sel memori, sehingga kepadatan tinggi. Oleh karena itu juga akan menghasilkan banyak error. Kecepatan penulisan data yang lebih rendah dan konsumsi daya tinggi namun harganya lebih murah dibandingkan SLC. SLC dapat menyimpan 2 keadaan atau state atau 1 bit per sel memori, kecepatan baca dan tulis data lebih cepat, konsumsi daya rendah dan daya tahan sel memori tinggi, akan tetapi SLC lebih mahal.

Komponen-Komponen Penyusun SSD

3. DRAM-based
SSD yang menggunakan DRAM ditujukan untuk memfokuskan pada kecepatan akses data yang ultra. Biasanya SSD yang menggunakan DRAM akan menggunakan baterai internal atau AC/DC adapter dan sistem back-up storage untuk mempertahankan presistensi data selama tidak ada daya listrik yang mengalir ke SSD. Jika listrik padam, maka baterai menyediakan tenaga selama penyalinan data dari RAM ke back-up storage. Saat listrik kembali hidup, informasi disalin kembali ke RAM dari back-up storage dan SSD melanjutkan operasi tadi sama halnya dengan fungsi Hibernate pada sistem operasi. 


4. Cache atau buffer
SSD Flash memory-based umumnya menggunakan DRAM kapasitas kecil sebagai cache seperti pada Hard disk. Data yang sering digunakan akan tetap ada di cache selama drive beroperasi. Setelah tidak ada operasi data akan hilang. Tetapi sebuah pabrik kontroler SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam desainnya, tetapi tetap bisa mencapai performa tinggi. 






5. Battery (super capacitor)
Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak dilengkapi baterai dan super capacitor.





Apakah Fitur Disk Diafrag tetap dibutuhkan pada Solid State Disk?

Mungkin banyak orang yang meremehkan fungsi dari disk defragmenter, karena tidak terlalu banyak berguna untuk hardisk defragmenterisk di dalam komputer. Namun demikian, ternyata disk defragmenter memiliki fungsi yang sangat penting terhadap hardisk defragmenterisk komputer kita.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan fitur dan juga tools disk defragmenter ini sangat penting dan harus digunakan pada hardisk defragmenterisk kita:

  1. Proses copy dan juga paste pada sebuah hardisk defragmenterisk yang terkadang asal.
  2. Ada kemungkinan jumah file yang saling bertumpuk satu sama lain di dalam sebuah drive penyimapanan hardisk defragmenterisk.
  3. Adanya file-file di dalam hardisk defragmenterisk yang letaknya tidak beraturan dan berurutan.
Nah, karena adanya ketiga hal yang dapat terjadi pada hardisk defragmenterisk tersebut, maka penggunaan tool dan juga ftur disk defragmenter ini sangat penting untuk dilakukan. Karena dengan adanya disk defragmenter, setiap file yang berantakan dan tidak rapih di dalam hardisk defragmenterisk komputer akan menjadi lebih rapi dan juga berurutan peletakannya.
Ibaratnya, disk defragmenter pada hardisk defragmenterisk komputer mirip seperti ketika kita membersihkan kamar kita. Semua barang-barang di kamar akan diibaratkan sebagai file di dalam hardisk defragmenterisk kita. Nah, barang-barang yang ada di dalam kamar kita itu seringkali kita pindah-pindah dan kita letakkan tidak pada tempatnya, sama seperti file-file di dalam hardisk defragmenterisk, yang meskipun kita anggap sudah berada pada folder yang tepat, namun pada dasarnya belum masuk pada lokasi yang tepat di dalam sector hardisk defragmenterisk.
Maka dari itu, kita dapat meletakkan barang-barang di kamar kita seperti seharusnya, misalnya jam tangan di kotaknya, baju di dalam lemari, dan sebagainya. Disinilah fungsi dari disk defragmenter diperlukan. Disk defragmenter akan membantu melakukan perapihan dan juga pengurutan terhadap setiap file dan juga data yang ada di dalam hardisk defragmenterisk komputer kita.
Dengan adanya fungsi dari tools disk defragmenter ini, maka hardisk defragmenterisk komputer kita akan menjadi lebih rapih dan juga teratur penataan file dan datanya.

Sumber :
1. http://www.gudangilmukomputer.com/2016/01/komponen-komponen-penyusun-ssd.html
2. http://dosenit.com/ilmu-komputer/tips-trik/disk-defragmenter 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar