Selasa, 06 November 2018

Soft Skill

NAMA: Julian Pratama
KELAS: 3KA06
NPM: 13116777

1. Mampukah manusia membuat mesin menjadi cerdas, bagaimana caranya?
2. Apakah kita mampu membuat mesin yang lebih cerdas dari manusia?

diciptakan semata-mata untuk membantu manusia dalam mendapatkan sesuatu atau beraktifitas karena manusia memiliki rasa lelah. Berbeda dengan kompter yang melakukan sesuatu berulang-ulang. KecerdasaKecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh mausia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Komputer modern muncul dalam berbagai variasi tampilan, dan dapat melakukan sederetan tugas. Banyak orang yang memiliki komputer yang dapat didikte untuk menulis atau secara otomatis mengecek kesalahan ejaan suatu dokumen ketikan; komputer yang dapat bermain catur bahkan dapat mengalahkan Grand Master catur dunia; robot yang dikendalikan komputer otonom dapat mengeksplorasi planet lain dengan hanya sedikit masukan dari teknisi penerbangan ruang angkasa di bumi.


Istilah “kecerdasan artifisial” dikenalkan tahun 1956 oleh ilmuwan komputer Amerika, John McCarthy (lahir 1927). Suatu penelitian di Dartmouth College berusaha untuk meneliti ide yang mengatakan bahwa “setiap bagian dari belajar atau ciri-ciri kecerdasan lainnya dapat secara prinsip digambarkan secara tepat sehingga sebuah mesin dapat didesain untuk mensimulasikannya”.
. Aplikasi program kecerdasan buatan dapat ditulis dengan menggunakan semua bahasa komputer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya bahasa pemrograman yang khusus untuk program kecerdasan buatan yang kita kenal saat ini adalah bahasa PROLOG (Programming in Logic) dan LISP (List Processing).
Dari teori yang kita peroleh dapat di tarik kesimpulan bahwa manusia sangat mungkin membuat mesin menjadi cerdas. Mesin dapat menjadi cerdas dalam artian bertindak seperti dan sebaik manusia dengan dibekali pengetahuan, sehingga mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada dua bagian utama yang dibutuhkan seperti Basis Pengetahuan (Knowladge base yang bersifat fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antar satu dengan yang lainnya) dan Motor Inferensi (Inference Engine yang memiliki kemambuan menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman).
Apakah sekarang kita dapat menemukan mesin cerdas? Tentu saja iya. Lingkungan kita sekarang sudah biasa mesin ditugaskan untuk membantu manusia, mesin cerdas itu apa saja? Contohnya yang sudah tidak asing adalah pintu otomatis. Ya, pintu ini kita sering jumpai ketika memasuki mall atau perusahaan besar. Hanya dengan berdiri di depan pintu, dengan ‘peka’ pintu akan terbuka. Selain itu game-game pada handphone, tempat tidur anti gempa, smart home (listrik menyala hanya jika ada orang di dalam rumah), pemotong rumput cerdas, dan lain sebagainya.
Lalu, apakah kita mampu membuat mesin memiliki kecerdasan melebihi manusia? Mengenai hal ini pasti banyak yang memiliki jawaban berbeda. Namun menurut saya pribadi tidak. Karena menurut Prof. Alois Knoll: “Kalau orang mengira-ngira kapasitas sebuah neuron dalam bentuk kapasitas komputer, mungkin bisa dibilang kompter seperti SuperMUC hanya punya seperempat persen kapasitas otak manusia”.
Dari pendapat diatas bisa kita ambil intisarinya bahwa otak manusia lebih cerdas dibandingkan komputer. Kecerdasan buatan n buatan bukan berarti menggantikan manusia, hanya sebagai sarana untuk manusia dalam mengambil keputusan.

Sumber: - http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/160B2-OK-Jurnal9-MD-Kecerdasan%20Buatan.pdf

- staff.ui.ac.id/system/files/users/alb-hsw/publication/philosophyofmind13aai.doc

- http://www.dw.com/id/menciptakan-otak-tiruan-dengan-komputer-super-cerdas/a-36013